“Bisnis Milik Siapa Saja”

Source: Jack St.Kristanto

Pendidikan bisnis dapat diajarkan semenjak usia dini kepada anak anak. Idealnya seorang anak dapat mempelajari pendidikan bisnis sejak ia berumur 9 tahun.Pendidikan bisnis tidak dapat melepaskan diri dari proses pendidikan wirausaha. oleh karenanya model dan sistem pendidikan bisnis haruslah menunjang pendidikan kewirausahaan. Proses pembelajaran dalam pendidikan bisnis harus diarahkan kepada pemanfaatan pengetahuan dan kemampuan untuk bekal hidup seorang anak (siswa) ditengah tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sehingga belajar sambil bekerja menjadi suatu hal yang sangat penting.

Untuk itu proses pembelajaran harus memperhatikan keseimbangan faktor potensi bawaan (minat, motivasi, bakat) dan Faktor lingkungan (masyarakat dan pendidikan). keselarasan antara potensi bawaan dan lingkungan akan dapat membawa pencapainan tujuan pembelajaran seperti yang di harapkan oleh siswa sendiri. Karena guru memegang peran sebagai Fasilitator, Innovator dan Motivator  bagi pembelajaran siswa, maka proses belajar individual menjadi faktor yang signifikan dengan memilih metode pembelajaran yang mengarah pada penemuan kemampuan dan keterampilan sesuai dengan keinginan, minat, motivasi dan bakat siswa.

Seyogyanya proses pembelajaran tidak hanya berorientasi kepada selera sekolah atau guru. Penekanan evaluasi pada sikap dan keterampilan intelektual siswa, dan tidak hanya melulu kepada pengetahuan teoritis. Pengumpulan pengetahuan teoritis yang berlebih tanpa ada maknanya bagi hidup, merupakan pekerjaan yang sia sia. Disarankan perlu adanya perubahan yang mendasar dari visi dan misi pendidikan kejuruan dan profesi mengubah model dan sistem pembelajaran, dengan tidak berorientasi kepada pembentukan tukang, tetapi harus lebih dari itu, yakni menumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan yang tangguh dan handal.

Sebagai negara yang sedang berkembang, indonesia memang masih kekurangan jumlah wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, karena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Jika anda perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi  oleh pelaksana pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal ini terjadi ? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung bertumbuh kembangnya kewirausahaan. Di sisi lain banyak kebijakan pemerintah yang kurang mendorong semangat kerja masyarakat, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.

Namun hal tersebut dapat diantisipasi dengan menemukan metode pembelajaran kewirausahaan yang efektif dan penambahan kurikulum kewirausahaan pada pendidikan siswa. Program pendidikan bisnis melalui pembelajaran yang menumbuhkan sekaligus mengembangkan sikap positif terhadap siswa, diharapkan dapat menumbuhkan banyak wirausahawan-wirausahawan baru yang dapat mendukung program peningkatan ekonomi di Indonesia. Dengan catatan, kebijakan pemerintah juga selaras dan menunjang kebijakan pendidikan kewirausahaan.

Related Block

http://www.coachmargetty.com

thumb_IMG_8371_1024

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s