Metode yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran Kewirausahaan
Source: Jack St.Kristanto
Banyak metode pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam pendidikan kewirausahaan. Pada prinsipnya, dalam berbagai temuan bahwa metode pembelajaran harus beragam, dan tidak membatasi ruang bagi siswa untuk berkreasi baik dalam bentuk ide, dan perilaku. Karena dalam model pembelajaran yang dimaksud juga memberikan kebebasan guru untuk merumuskan metode pembelajaran sendiri, maka sebenarnya tidak ada suatu metode baku yang dapat ditawarkan. guru diberi kebebasan berkreasi dalam mendesain proses pembelajaran. Hanya yang terpenting untuk diperhatikan oleh guru adalah dalam mendesain proses pembelajaran adalah :
- Menghindari pengumpulan pengetahuan yang tidak ada manfaat nya bagi hidup secara didik.
- Mengarahkan belajar siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang bermanfaat bagi hidup mereka, dengan memanfaatkan pengetahuan yang ia dapatkan.
- Tidak membatasi ruang yang dapat dimanfaatkan siswa untuk berfikir kreatif.
- Belajar siswa hendaknya tetap mengarah pada pemecahan problematik kehidupan, baik yang disampaikan guru maupun yang mereka temukan sendiri.
- Mempergunakan media, sumber informasi, dan metode pembelajaran yang bervariasi.
- Menciptakan suasana lingkungan belajar yang menyenangkan dan dapat memotivasi belajar siswa.
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada kunci yang bersifat deterministik bagi aktivitas guru untuk mendesain proses pembelajaran. Banyak model-model pembelajaran yang telah diciptakan dalam berbagai penelitian yang mungkin dapat diadopsi. Akan tetapi, itupun tidak merupakan suatu keharusan. Model temuan desain pembelajaran misalkan model LDP oleh Brent G. Wilson, model kinerja kognitif oleh Sherrie P. Gott dan kawan-kawan, belajar dengan multimedia oleh David H. Jonassen dan kawan kawan dan sebagainya.
Terdapat beberapa strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru. Artinya, bahwa strategi pembelajaran merupakan kemungkinan strategi yang dapat diterapkan, akan tetapi jangan dianggapsebagai resep yang sudah pasti. Kreativitas guru untuk mengembangkan dan menyempurnakan strategi pembelajaran masih dibutuhkan. Dalam kesempatan ini kami hanya mampu untuk memberikan gambaran kasar tentang strategi umum, sekali lagi, yang sudah barang tentu belum operasional. Operasionalisasi dari strategi yang kami rumuskan ini membutuhkan waktu banyak, dan mungkin menurut prinsip konstruktivis tetap tidak dibenarkan adanya standar strategi pembelajaran yang baku.
Metode yang disarankan : Melakukan Simulasi Bisnis!
Mengapa Simulasi Bisnis?
Coba kita perhatikan sedikit. Kita semua membutuhkan at least sedikit teori dalam melakukan usaha kita. Jika anda mendapatkan suatu teori atas sesuatu hal, maka anda akan berusaha menggambarkan teori tersebut ke dalam bentuk realita yang dapat dialami secara aktual dalam kehidupan n yata. Jika anda sebelumnya telah mengetahui aktualitas dari teori tersebut pada kehidupan nyata. Jika anda sebelumnya telah mengetahui aktualitas dari teori tersebut pada kehidupan nyata. maka kemungkinan besar anda melakukan penggambaran yang mendekati bahkan sesuai dengan realitas teori tersebut. Namun, jika anda baru mengetahui sedikit saja bahkan belum mengetahui sama sekali aktualitas dari teori yang anda dapatkan, sebut saja teori deal bisnis yang menguntungkan, misalnya; maka anda akan cenderung membuat gambaran yang kurang tepat dengan aktualitas teori tersebut yang sesungguhnya. Maka, metode pembelajaran wirausaha sebaiknya dilakukan dengan melakukan simulasi bisnis. Karena selain anda akan menemukan sendiri teori-teori yang relevan dengan dunia wirausaha, Anda pun akan dapat melakukan praktek secara langsung (dalam skala mikro) akan bagaimana melakukan bisnis yang baik, elemen-elemen yang ada dalam dunia wirausaha, mengetahui resiko-resiko yang dapat terjadi dalam dunia usaha, dan bukan hanya itu, Anda pun akan dapat merasakan atmosfir persaingan usaha, emotions, bahkan keadaan absurd disaat anda mengalami stagnasi usaha.
Related Block